Bidik News, Way Kanan - Komunitas Pemerhati Anggaran Lampung (KPAL) menemukan Data Alokasi belanja alat/bahan untuk kegiatan kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Way Kanan tahun 2024 sebesar Rp 258 juta, Diduga merugikan negara sekitar Rp 196 juta per tahun. Ketua Komunitas Pemerhati Anggaran Lampung (KPAL) Firmansyah DT Mengungkapkan Berdasarkan dokumen rekapitulasi belanja barang dan jasa pada APBD 2024, alokasi anggaran 86 paket belanja alat/bahan untuk kegiatan kantor yang berisi rincian untuk pembelian alat tulis kantor Rp 189.925.856 dan bahan cetak Rp 68.972.550 Dinas Sosial Way Kanan diduga melebihi Standar Biaya Masukan (SBM) 2024 sebagaimana ditetapkan PMK nomor 49 tahun 2023. Sesuai SBM 2024, telah ditetapkan satuan biaya keperluan sehari-hari perkantoran yang terdiri dari alat tulis kantor, bahan cetak, alat-alat rumah tangga, langganan surat kabar/majalah dan air minum pegawai, bagi satker yang memiliki pegawai lebih dari 40 orang ditetapkan biaya sebesar Rp 1.480.000 orang/tahun. Sementara, diketahui Dinsos Way Kanan saat ini memiliki jumlah pegawai hanya 42 orang yang terdiri 21 PNS dan 21 PTHL. Sehingga belanja alat/bahan untuk kegiatan kantor Dinsos Way Kanan seharusnya hanya sekita 62 juta per tahun. Kemudian, Hal ini juga kerap terjadi setiap tahun anggaran. Pada APBD 2023 belanja alat/bahan untuk kegiatan kantor di dinsos Way Kanan ditaksir telah merugikan negara sekitar ratusan juta rupiah. "Ucapnya Lanjut Firman, sejak Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) diterapkan seharusnya Dinsos Way Kanan bisa lebih menghemat penggunaan kertas dan biaya. sebab, di era digital seperti saat ini seluruh dokumen anggaran dan hasil hasil musrenbangtelah didistribusikan secara elektronik melalui aplikasi. "Lalu buat apa Dinsos Way Kanan belanja atk dan bahan cetak hingga ratusan juta rupiah. Apa jangan jangan ini hanya salah satu bagian modus oknum pejabat setempat untuk menguras anggaran," Pungkasnya. Bagaimana tanggapan kepala Dinas Sosial Way Kanan Bismijanadi, S.E.,M.M selaku pengguna anggaran, tunggu kelanjutan berita ini edisi mendatang.
Bidik News, Way Kanan - Komunitas Pemerhati Anggaran Lampung (KPAL) menemukan Data Alokasi belanja alat/bahan untuk kegiatan kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Way Kanan tahun 2024 sebesar Rp 258 juta, Diduga merugikan negara sekitar Rp 196 juta per tahun. Ketua Komunitas Pemerhati Anggaran Lampung (KPAL) Firmansyah DT Mengungkapkan Berdasarkan dokumen rekapitulasi belanja barang dan jasa pada APBD 2024, alokasi anggaran 86 paket belanja alat/bahan untuk kegiatan kantor yang berisi rincian untuk pembelian alat tulis kantor Rp 189.925.856 dan bahan cetak Rp 68.972.550 Dinas Sosial Way Kanan diduga melebihi Standar Biaya Masukan (SBM) 2024 sebagaimana ditetapkan PMK nomor 49 tahun 2023. Sesuai SBM 2024, telah ditetapkan satuan biaya keperluan sehari-hari perkantoran yang terdiri dari alat tulis kantor, bahan cetak, alat-alat rumah tangga, langganan surat kabar/majalah dan air minum pegawai, bagi satker yang memiliki pegawai lebih dari 40 orang ditetapkan biaya sebesar Rp 1.480.000 orang/tahun. Sementara, diketahui Dinsos Way Kanan saat ini memiliki jumlah pegawai hanya 42 orang yang terdiri 21 PNS dan 21 PTHL. Sehingga belanja alat/bahan untuk kegiatan kantor Dinsos Way Kanan seharusnya hanya sekita 62 juta per tahun. Kemudian, Hal ini juga kerap terjadi setiap tahun anggaran. Pada APBD 2023 belanja alat/bahan untuk kegiatan kantor di dinsos Way Kanan ditaksir telah merugikan negara sekitar ratusan juta rupiah. "Ucapnya Lanjut Firman, sejak Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) diterapkan seharusnya Dinsos Way Kanan bisa lebih menghemat penggunaan kertas dan biaya. sebab, di era digital seperti saat ini seluruh dokumen anggaran dan hasil hasil musrenbangtelah didistribusikan secara elektronik melalui aplikasi. "Lalu buat apa Dinsos Way Kanan belanja atk dan bahan cetak hingga ratusan juta rupiah. Apa jangan jangan ini hanya salah satu bagian modus oknum pejabat setempat untuk menguras anggaran," Pungkasnya. Bagaimana tanggapan kepala Dinas Sosial Way Kanan Bismijanadi, S.E.,M.M selaku pengguna anggaran, tunggu kelanjutan berita ini edisi mendatang.